Perubahan Musim di Indonesia - Masih ingatkah kamu letak wilayah Indonesia? Jika dilihat dari letak astronomis, maka wilayah Indonesia terletak pada daerah tropis. Daerah tropis terletak di antara 0LU – 23½LU dan 0LS – 23½LS. Di daerah tropis, kita hanya mengenal dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan terutama terjadi pada waktu bertiup angin muson barat, sedangkan musim kemarau terjadi ketika bertiup angin muson timur.
Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim penghujan yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan relatif lebih lama dibandingkan dengan musim hujan yang ada di wilayah Nusa Tenggara. Dengan demikian musim kemarau di Sumatera dan Kalimantan bisa jadi hanya beberapa bulan, tetapi di Nusa Tenggara dapat berlangsung lebih dari setengah tahun.Di wilayah Sumatera, musim penghujan hampir berlangsung sepanjang tahun. Hanya ada dua sampai tiga bulan kemarau. Berbeda dengan wilayah Jawa dan Nusa Tenggara. Musim kemarau lebih lama daripada musim penghujan, kecuali di wilayah Jawa bagian barat terutama wilayah pegunungan.
Seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: angin mengalir dari tempat yang bertekanan maksimum (dingin) ke tempat yang bertekanan minimum (panas). Pada belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok ke kiri. Di permukaan bumi kita ini daerah-daerah yang bertekanan tinggi adalah di wilayah sekitar subtropis pada ketinggian 30° LS dan 30° LU. Angin bergerak dari wilayah subtropis sebagian menuju ekuator sebagian menuju wilayah kutub.
Seperti telah dibahas pada sub bab letak Indonesia, Indonesia terletak di wilayah ekuator, berada antara benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra India. Besar kecil tekanan udara sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Pada tanggal 21 Juni posisi matahari beredar di 23½° LU. Pada tanggal 23 September, posisi matahari beredar di atas katulistiwa. Pada tanggal 22 Desember posisi matahari beredar di 23½° LS. Pada tanggal 21 Maret posisi matahari beredar di katulistiwa. Perhatikan skema pergerakan matahari!
Pada waktu bulan September hingga Desember matahari bergerak ke bagian Selatan, maka wilayah selatan relatif bertemperatur udara tinggi, dan tekanan udara menjadi rendah. Akibatnya, terjadilah aliran udara dari Asia ke wilayah tropis. Pergerakan angin dari Asia membawa massa udara dengan uap air jenuh berasal dari lautan Pasifik dan lautan Hindia. Pergerakan angin barat itulah yang menyebabkan musim penghujan. Sebaliknya pada bulan Maret hingga Juni ketika Matahari berada di wilayah utara, berganti angin bertiup dari wilayah Australia menuju Kepulauan Indonesia. Angin yang datang dari Benua Australia yang kering tidak banyak membawa banyak uap air sehingga tidak menimbulkan hujan.
Angin dapat dibedakan menjadi angin tetap dan angin periodik.
a. Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti:
1. angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari daerah maksimum subtropis utara dan selatan (30° – 40°) menuju ke minimum khatulistiwa.
2. angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di atas angin passat pada ketinggian (30 km dan arahnya berlawanan dengan angin passat).
3. angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub menuju daerah minimum subpolar (lintang 661/2° LU dan LS°)
b. Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:
1. Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut; angin gunung dan angin lembah.
- Angin gunung adalah angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah pada malam hari.
- Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke lereng gunung pada siang hari.
- Angin darat yaitu angin yang berasal dari darat menuju ke laut, berhembus pada malam hari.
- Angin laut yaitu angin yang berhembus dari laut ke daratan. Angin laut berhembus pada siang hari.
2. Angin periodik setengah tahunan, disebut juga dengan angin muson (musim).
- Angin lokal yang meliputi antara lain angin siklon, angin anti siklon, dan angin fohn.
- Angin siklon berada di daerah bertekanan minimum dikelilingi daerah seputarnya yang bertekanan maksimum, sehingga angin memutar masuk.
- Angin anti siklon adalah angin yang berasal dari daerah bertekanan maksimum menuju ke daerah sekelilingnya yang bertekanan minimum, sehingga angin bergerak putar keluar.
- Angin fohn adalah angin yang bersifat panas dan kering yang turun dari daerah pegunungan, seperti angin Bahorok di Deli, dan angin Gending di Pasuruan.
- Angin muson. Muson berasal dari kata monsoon. Monsoon artinya angin musim. Angin muson adalah gerakan massa udara yang terjadi karena perbedaan tekanan udara yang mencolok antara daratan dan lautan. Proses terjadinya angin muson sangat dipengaruhi oleh benua Asia di belahan bumi utara dan Australia di belahan bumi selatan yang mengapit dua samudra.
Di daerah tropis angin muson dipengaruhi oleh perbedaan sinar matahari. Mulai tanggal 21 Maret hingga 23 September matahari beredar di sebelah utara katulistiwa, sehingga Benua Asia mendapat penyinaran yang maksimal, maka suhu udara di Benua Asia relatif tinggi melebihi suhu udara di samudra. Akibatnya daratan Asia menjadi pusat tekanan rendah, sedangkan tekanan udara di kedua samudra (Hindia dan Pasifik) relatif lebih tinggi.
Sebaliknya di Benua Australia pada saat itu sedang musim dingin, sehingga menjadi daerah pusat tekanan tinggi melebihi tekanan udara di Samudra Hindia. Akibat keadaan tersebut bergeraklah angin muson dari Benua Australia melalui Samudra Hindia menuju wilayah Indonesia, angin tersebut dinamakan angin muson timur. Angin muson tenggara berasal dari benua Australia yang miskin uap air, sehingga tidak mengandung massa uap yang cukup untuk mengakibatkan hujan. Mulai tanggal 23 September hingga 21 Juni, matahari beredar di sebelah selatan ekuator, dan pada tanggal 22 Desember berada pada garis balik selatan (23,5LS).
Keadaan menjadi sebaliknya, yaitu daratan Asia menjadi pusat tekanan tinggi, sedangkan Benua Australia menjadi daerah pusat tekanan rendah. Maka angin pasat dari Samudera Pasifik yang seharusnya arahnya ke barat membelok ke selatan di sebelah barat wilayah Indonesia kemudian tersedot ke arah timur menjadi angin muson barat. Angin muson barat ini menyebabkan di wilayah Indonesia terjadi hujan. Mengapa demikian? Dalam pergerakannya angin ini berasal dari Samudera Pasifik, sehingga banyak membawa uap air. Uap air tersebut sebagian besar dijatuhkan sebagai hujan di wilayah Indonesia.
Sekian materi mengenai Perubahan Musim di Indonesia semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment