Perilaku menyimpang adalah tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan nilai social yang berlaku dalam masyarakat.
Dilihat dari segi sosiologis, perilaku menyimpang sangat dipengaruhi oleh proses sosialisasi yang tidak sempurna, sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yang menyimpang, proses belajar yang menyimpang, ikatan sosial yang berlainan, serta ketegangan antara struktur sosial dan kebudayaan.
Menurut Robert M.Z. Lawang, perilaku menyimpang dapat digolongkan menjadi empat tipe, yaitu tindakan kriminal atau kejahatan, penyimpangan seksual, penyimpangan dalam bentuk pemakaian atau konsumsi secara berlebihan, sertapenyimpangan dalam gaya hidup (lifestyle).
Sikap antisosial adalah bentuk sikap seseorang yang secara sadar atau tidak sadar tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat.
Ada beberapa sebab munculnya sikap antisosial, di antaranya adalah sebagai berikut.
– Adanya norma atau nilai sosial yang tidak sesuai atau sejalan dengan keinginan masyarakat, sehingga terjadi kesenjangan budaya termasuk pola pikir masyarakat.
– Kurang siapnya pola pemikiran masyarakat untuk menerima perubahan dalam tatanan masyarakat.
– Ketidakmampuan seseorang untuk memahami atau menerima bentuk perbedaan sosial dalam masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kecemburuan sosial.
– Adanya ideologi yang dipaksakan untuk masuk ke dalam lingkungan masyarakat.
– Pemimpin yang kurang sigap dan tanggap atas fenomena sosial dalam masyarakat, serta tidak mampu menerjemahkan keinginan masyarakat secara keseluruhan.
Ciri-ciri sikap antisosial adalah sebagai berikut.
– Adanya ketidaksesuaian antara sikap seseorang dengan norma dalam masyarakat.
– Adanya seseorang atau sekelompok orang yang berusaha untuk melakukan perlawanan terhadap norma yang berlaku dalam masyarakat.
– Kondisi psikologis seseorang yang bertentangan dengan apa yang seharusnya.
– Ketidakmampuan seseorang untuk menjalankan norma yang ada dalam masyarakat.
Bentuk-bentuk sikap antisosial adalah sebagai berikut.
– Sikap antisosial yang muncul karena deviasi individual, misalnya pembandel, pembangkang, pelanggar, dan penjahat.
– Sikap antisosial yang muncul karena deviasi situasional, misalnya degradasi moral, tingkah laku kasar, tekanan batin pada wanita yang menopause, deviasi seksual, dan homoseksualitas.
– Sikap antisosial yang muncul karena deviasi biologis, misalnya egoisme, rasisme, rasialisme, dan stereotip.
– Sikap antisosial yang bersifat sosiokultural, misalnya primordialisme, etnosentrisme, sekulerisme, hedonisme, fanatisme, dan diskriminasi.
0 komentar:
Post a Comment