Versi materi oleh Eni A dan Tri H
Apa saja dan bagaimana Penyajian Data Peta itu ? Mari kita pelajari hal hal dibawah ini.
1. Klasifikasi Data
Perhatikanlah kedua gambar di bawah ini.
Apakah perbedaan pada kedua gambar tersebut? Mewakili unsure apa sajakah masing-masing gambar tersebut? Menurutmu, manakah yang merupakan data kualitatif dan mana yang berupa data kuantitatif?
Pada gambar A, tampak simbol-simbol berbentuk segitiga, lingkaran, dan tanda silang. Simbol-simbol ini sama dengan symbol pada gambar B. Tetapi perhatikan gambar A, pada gambar tersebut tidak digambarkan jumlah atau nilai dari masing-masing simbol. Gambar atau peta tersebut hanya mengungkapkan distribusi keruangan dari data yang dipetakan saja. Sehingga dari peta tersebut hanya dapat diketahui di mana lokasi terdapatnya mineral besi, mineral tembaga, maupun mineral magnesium. Nah, gambar A merupakan contoh pencerminan data kualitatif.
Berbeda dengan gambar B. Pada peta ini selain digambarkan lokasi terdapatnya tambang mineral besi, tembaga, dan magnesium dengan menggunakan simbol, ditunjukkan juga nilai atau jumlah pekerja yang bekerja di tiap-tiap lokasi tambang. Gambar ini merupakan pencerminan data kuantitatif.
Jadi, apa kesimpulanmu mengenai data kualitatif dan data kuantitatif? Dengan contoh seperti pada gambar mungkin kamu sudah mendapatkan gambaran bagaimana melakukan klasifikasi data, mana yang tergolong data kualitatif dan data kuantitatif. Sebagai contoh data mengenai partai politik yang mengikuti pemilu tahun 2004, menurutmu termasuk dalam jenis apakah data tersebut?
Data partai politik yang mengikuti pemilu tahun 2004 merupakan data kualitatif, tetapi apabila data tersebut ditampilkan bersamaan dengan data jumlah partai politik yang mengikuti pemilu pada tiap periode, data jumlah partai politik yang mengikuti pemilu tahun 2004 menjadi data kuantitatif. Bagaimana dengan data perolehan suara tiap partai politik yang mengikuti pemilu tahun 2004? Menurutmu termasuk jenis apakah data tersebut?
Jika kamu perhatikan di televisi, koran, ataupun majalah, sering disajikan data mengenai perolehan suara tiap partai politik peserta pemilu tahun 2004. Perhatikanlah, data tersebut disajikan dalam berbagai bentuk, antara lain dalam bentuk tabel dan grafik. Tujuan dari penyajian data menggunakan tabel ataupun grafik/diagram, yaitu supaya data dapat dengan mudah terbaca dan tentu saja menarik. Dapat kamu bayangkan jika data tersebut hanya disajikan dalam bentuk katakata atau kalimat yang panjang.
Selain dibedakan menjadi data kualitatif dan kuantitatif, data yang akan dipetakan juga bisa dibedakan berdasarkan ukuran data. Pembagiannya sebagai berikut.
a. Nominal
Suatu pengelompokan unsur di permukaan Bumi dengan aturan tertentu dan tidak mempunyai tingkatan (peringkat). Masing-masing unsur yang dipetakan tidak berkaitan. Unsur-unsur tersebut dikenal dengan namanya saja. Seperti objek bangunan sawah, laut, dan sebagainya.
b. Ordinal
Suatu pengelompokan unsur di permukaan Bumi yang mempunyai tingkatan. Unsur-unsur diklasifikasikan dalam tingkatan secara garis besar, sesuai dengan ukuran, kepentingan umum, dan lain-lain. Dalam arti, besar kecil, tua muda, padat jarang, dan sebagainya.
Masih ada cara lain dalam klasifikasi data, yaitu dengan membuat kelas interval. Cara ini biasa digunakan untuk mengelompokkan deretan data statistik. Pemilihan kelas interval disesuaikan dengan data yang akan dipetakan. Langkah yang dilakukan, pertama dengan menentukan jumlah kelas interval. Salah satu cara untuk menentukan jumlah kelas interval dengan menggunakan rumus berikut.
Keterangan:
K = jumlah kelas interval
N = jumlah frekuensi
Setelah jumlah kelas diperoleh, selanjutnya ditentukan ukuran kelas interval dengan mengetahui terlebih dahulu luas penyebaran data (range). Oleh karena itu, harus diketahui dahulu nilai tertinggi dan terendah. Untuk memperoleh ukuran kelas dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
Contoh:
Data penduduk RT X sebanyak 30 orang dengan komposisi umur sebagai berikut.
1. Wiwin = 42 tahun
2. Sri = 42 tahun
3. Amir = 42 tahun
4. Mila = 42 tahun
5. Eti = 42 tahun
6. Eri = 42 tahun
7. Era = 42 tahun
8. Ito = 37 tahun
9. Siti = 11 tahun
10. Caca = 5 tahun
11. Ica = 52 tahun
12. Ida = 51 tahun
13. Hendra = 19 tahun
14. Wawan = 19 tahun
15. Hadi = 29 tahun
16. Cipto = 25 tahun
17. Joko = 8 tahun
18. Bambang = 36 tahun
19. Samsul = 33 tahun
20. Anwar = 9 tahun
21. Puji = 3 tahun
22. Tari = 75 tahun
23. Endang = 19 tahun
24. Made = 17 tahun
25. Sitompul = 2 tahun
26. Endah = 42 tahun
27. Tini = 29 tahun
28. Lila = 10 tahun
29. Nita = 45 tahun
30. Anis = 46 tahun
Jumlah kelas yang dapat dibuat dari data di atas, yaitu:
K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log 30 = 5, 8 dibulatkan menjadi 6 kelas
Dari jumlah kelas tersebut digunakan untuk memperoleh kelas interval dengan langkah sebagai berikut.
Kelas Interval =Jumlah Kelas
Nilai Tertingg i − Nilai Terendah=675 − 2 = 12
Jadi, kelas interval yang diperoleh sebagai berikut.
2–13
14–25
26–37
38–49
50–61
62–73
Dengan hasil yang diperoleh ini, kamu dapat menggambarkannya dalam bentuk diagram penduduk. Atau dapat juga kamu analisis di tingkat manakah pengelompokan umur paling banyak. Mudah bukan?
2 tabel
Penyajian data pada peta pun dapat menggunakan tabel. Bagaimana bentuk tabel pun pasti sudah tidak asing lagi bagimu. Ya, tabel terdiri atas kolom dan baris. Berapa pun jumlah kolom dan baris dalam suatu tabel tidak ada batasan. Penyajian data dengan tabel sangat berguna apabila unsur yang dipetakan mempunyai variabel yang kompleks. Penyajian dengan cara ini sangat baik untuk analisis perbandingan.
Pada contoh di atas, data pada tiap daerah disajikan dengan tabel. Tabel tersebut dapat berfungsi untuk membandingkan tingkat kepadatan penduduk pada tiap wilayah dan pada kurun waktu tertentu. Setelah ini, kamu juga bisa mencoba membuat tabel mengenai jumlah siswa di sekolahmu. Cobalah!
Penyajian data dengan menggunakan tabel mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu kekurangan penyajian data dengan tabel, yaitu apabila digunakan sebagai perbandingan, pembaca kurang cepat menangkap tingkat perbandingan karena nilai data disajikan dengan angka. Tetapi hal ini akan memberikan kelebihan, karena data disajikan dengan nominal angka sehingga tidak akan terjadi kesalahan pembacaan. Menurutmu, apakah kekurangan dan kelebihan lain penyajian data dengan tabel? Cara lain untuk menyajikan data yang digunakan sebagai perbandingan, yaitu dengan grafik atau diagram.
3. Grafik atau Diagram
Penyajian data dengan grafik atau diagram dapat dilakukan dengan berbagai cara, mari kita bahas bersama.
a. Diagram Garis
Penggambaran diagram garis dapat menggunakan garis lurus (diagram garis lurus) atau menggunakan garis lengkung (diagram garis lengkung). Diagram garis penggunaannya ditekankan untuk melihat perkembangan. Pada umumnya diagram garis digunakan untuk data-data yang kontinu. Contoh: suhu (perubahan suhu dari bulan ke bulan). Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan diagram garis ini, dasar garis vertikal harus dimulai dari 0.
1) Grafik atau Diagram Garis Sederhana
Pada diagram garis, skala horizontal digunakan untuk mencerminkan variabel bebas, seperti waktu, jam, hari, bulan, tahun, sedangkan sumbu tegak untuk variabel yang tidak bebas, misalnya jumlah dan nilai pada data yang telah ada.
2) Grafik atau Diagram Garis Campuran
Pada diagram ini digambarkan kuantitas dari beberapa unsur, di mana setiap unsur digambarkan dengan garis yang berlainan, sehingga diagram ini sering disebut grafik garis campuran. Menggunakan diagram ini, kita dapat secara langsung melihat perbedaan unsur-unsur data yang disajikan dan membandingkan besar atau nilai unsur. Ya, karena diagram ini memang khusus digunakan untuk perbandingan berbagai unsur. Selain itu, menggunakan diagram ini kita bisa melihat perkembangan nilai suatu unsur pada jangka waktu tertentu.
Contoh:
Data dalam bentuk tabel. Tabel 1.1 Data Produksi Pertanian
3) Diagram Garis Gabungan
Bentuk diagram ini dinyatakan dengan campuran beberapa garis yang sama tetapi tidak saling berpotongan. Biasanya digunakan untuk menunjukkan individu atau bagian dari suatu total jumlah. Misalnya untuk menunjukkan masingmasing produksi padi dan jagung pada jumlah seluruh bahan makanan pokok.
Contoh:
Berdasarkan tabel data produksi pertanian, digambarkan diagram garis gabungan seperti gambar samping.
Cara penggambaran pada grafik ini, dimulai dari data padi yang bernilai 5, kemudian untuk menggambarkan data produksi jagung nilai 5 dianggap sebagai titik awal (nilai 0) untuk produksi jagung pada tahun 2000. Untuk tahun 2001, produksi padi 6 kw/ha, nilai 6 digunakan sebagai titik awal (nilai 0) untuk produksi jagung pada tahun 2001. Dari berbagai macam diagram garis yang telah kamu ketahui, temukanlah keunggulan dan kelemahan masing-masing diagram tersebut.
b. Diagram Batang
Pembuatan diagram batang hampir sama dengan diagram garis tetapi diagram garis biasanya untuk menunjukkan naik turunnya suatu harga (nilai), sedangkan diagram batang terutama untuk menunjukkan jumlah. Sehingga panjang dari batang sesuai dengan jumlah atau nilai datanya. Pewarnaan atau pemberian pola arsiran dapat menambah kejelasan dari diagram batang tersebut. Diagram batang dapat dibedakan menjadi:
1) Diagram Batang Sederhana
Diagram batang sederhana ini hampir sama dengan diagram garis sederhana, tetapi jumlah nilai digambarkan dengan panjang batang.
Contoh:
Dari tabel data produksi pertanian, kemudian ditampilkan dalam bentuk diagram batang.
2) Diagram Batang Majemuk
Diagram batang majemuk dibuat dengan cara mengelompokkan data-data yang terdapat pada satuan tertentu.
3) Diagram Batang Gabungan
Diagram ini hampir sama dengan diagram batang sederhana, namun setiap batang dibagi lagi atas bagian-bagian. Panjang total dari batang sesuai dengan jumlah total nilai-nilai dari bagian-bagian pembentuk batang. Bila dibandingkan dengan diagram garis gabungan, diagram batang gabungan ini lebih jelas menunjukkan jumlah total. Hanya saja nilai tiap-tiap komponen lebih sulit diperkirakan.
c. Diagram Lingkaran
Diagram ini berbentuk lingkaran, dengan tujuan untuk membandingkan jumlah. Bentuk grafik berupa lingkaran (360°) yang dibagi dalam bagian yang dibuat seimbang dengan harga dan biasanya disajikan dalam % (persen) atau berupa pembagian berdasarkan derajat. Perbandingan luas pada setiap bagian pada lingkaran sesuai dengan kuantitas nilai data.
Contoh 1:
Dari tabel data produksi pertanian, dibuat diagram lingkaran produksi pertanian tahun 2000.
Diagram lingkaran seperti pada contoh 1 merupakan diagram lingkaran sederhana. Diagram lingkaran bentuk lain, yaitu diagram setengah lingkaran dan diagram lingkaran gabungan. Diagram lingkaran tersebut dapat digunakan untuk membandingkan nilai atau jumlah pada dua kurun waktu yang berbeda.
Dahulu, pada waktu masih duduk di bangku SMP, kamu telah mempelajari bentuk-bentuk simbol pada peta. Coba ingatlah apa sajakah bentuk-bentuk simbol pada peta?
Simbol berdasarkan bentuk dibedakan menjadi simbol titik, simbol garis, dan simbol bidang atau area. Coba lihat lagi gambar 1.23. Gambar itu adalah peta di mana data kualitatif dan data kuantitatif digambarkan dengan simbol titik. Dapatkah data kualitatif dan kuantitatif itu digambarkan dengan simbol garis atau symbol bidang atau area? Bagaimanakah caranya? Mari kita pelajari.
0 komentar:
Post a Comment