Versi materi oleh Triyono Suwito dam Wawan Darmawan
Paham ini lahir dari gagasan Karl Marx yang kemudian didengungkan dan diperkenalkan oleh sahabat Marx, Friedrich Engels. Paham ini kemudian dikembangkan oleh Lenin, pemimpin Uni Soviet. Dengan demikian, terkadang komunisme disebut
juga ajaran Marxisme atau Leninisme.
Marxisme adalah ajaran yang sangat menjiwai
gerakangerakan sosialis-komunis dengan filsafat yang materialistis (historis
materialisme) dan dialektis materialisme serta perjuangan kelas. Ajaran ini
diteruskan oleh Vladimir Lenin menjadi paham Marxisme-Leninisme yang di
Indonesia dilarang oleh pemerintahan Orde Baru.
Pada awalnya marxisme adalah ilmu sejarah yang
terdiri atas suatu sistem konsep-konsep ilmiah baru yang memberikan kemungkinan
mempelajari sejarah sebagai sebuah ilmu, yang sebelumnya hanya menjadi ideologi
atau filsafat sejarah, bukan ilmu yang mandiri. Oleh Marx, paham ini disebut “materialism
sejarah” atau “materialisme historis”, sedangkan oleh Engels disebut
materialisme dialektis. Yang terpenting dalam ajaran Marx adalah perjuangan
kelas, ajaran basis-superstruktur masyarakat, dan revolusi.
Menurut Marx, sejarah manusia adalah sejarah yang
berisi peperangan antarkelas. Gerakan kaum buruh merupakan ekspresi dari perang
tersebut karena kaum buruh sangat menghendaki penghapusan kelas sosial. Kaum
buruh menuntut agar pendapatan ekonomi semua manusia rata. Kaum kapitalis ingin
meningkatkan keuntungan dengan menekan biaya produksi, sedangkan kaum proletar
ingin meningkatkan pendapatannya.
Ekonomi masyarakat, menurut Marx, ditandai dengan perjuangan
antara kelas atas yang memiliki modal atau alat produksi atau mesin (kapitalis)
dengan kelas bawah yang hanya memiliki tenaga (proletar); kedua kepentingan
tersebut kontradiktif dan disebut hubungan produksi. Alat- kerja, buruh, dan
pengalaman kerja disebut tenaga produktif. Marx berpendapat, basis masyarakat
ditandai oleh kontradiksi atau ketegangan, karena di satu pihak tenaga itu
berkembang terusmenerus secara progresif, seiring dengan perkembangan iptek.
Marx menguraikan bahwa mata pencarian manusia menentukan
cara berpikirnya; dengan kata lain: kesadaran manusia ditentukan oleh cara
produksi barang material dalam masyarakat. Marx memandang kehidupan masyarakat
sebagai dua unsur yang berhubungan searah: ekonomi sebagai basis (infrastruktur)
masyarakat yang menentukan politik, moralitas, agama, hukum, filsafat,
ilmu-pengetahuan, dan berbagai bentuk kesadaran manusia lainnya sebagai
superstrukturnya. Maka dari itu, bila sistem infrastruktur masyarakat (ekonomi)
diubah maka berubah pula semua sistem superstrukturnya.
Sementara itu di kemudian hari Lenin atau Vladimir Ilyic Ulyanov tidak menyetujui sikap Internasionale II yang menanti zaman sosialisme. Lenin tak percaya dan
yakin bahwa kaum proletar dapat mengambil prakarsa dalam mengadakan perjuangan
kelas atau revolusi. Oleh karena itu, menurutnya, revolusi proletar harus
dipimpin oleh sebuah partai politik.
Para anggota partai haruslah dari golongan
intelektual yang bertugas memberikan pemahaman tentang kesadaran kelas yang revolusioner
(bersifat tiba-tiba dan cepat, lawannya evolusioner) kepada kaum buruh dengan
propaganda-propaganda. Partai komunis pun harus memiliki kader-kader sebagai
penerus estafet perluasan ajaran. Di Cina, kaum petani pun dimasukkan sebagai kelas
proletar, temannya kaum buruh.
0 komentar:
Post a Comment