LatarBelakang Kedatangan Bangsabangsa Eropa Ke Dunia Timur (Far East) - Berakhirnya Masa Kegelapan (Dark Age) di Eropa dengan munculnya era Renaissance ternyata membawa malapetaka bagi bangsa-bangsa di
Asia dan Afrika. Hal ini dikarenakan kemajuan yang dicapai oleh orang-orang
Eropa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada berkembangnya kolonialisme
dan imperialisme. Bangsa-bangsa Timur, termasuk Indonesia, adalah negara yang
kaya akan sumber daya alamnya sehingga menjadi daya tarik untuk dijadikan
daerah koloni.
Untuk lebih jelasnya, pada bab ini, kalian akan
melihat peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di Eropa sampai dengan abad
ke-19 dan pengaruhnya bagi perjalanan kehidupan bangsabangsa di Dunia Timur.
Dengan mempelajari hal tersebut, kalian diharapkan mampu merekonstruksi tentang
latar belakang dan proses perkembangan perluasan kolonialisme dan imperialism bangsa-bangsa
Eropa di bidang politik, ekonomi dan ideologi.
1. Dominasi Gereja Katolik Eropa terhadap
Segala Aspek Kehidupan
Pada rentang waktu akhir abad ke-4 sampai dengan
awal abad ke-15, Eropa mengalami Zaman Kegelapan (Dark Ages), masa ketika gereja memiliki kekuasaan yang tidak
tebatas, tidak hanya dalam urusan keagamaan, tetapi juga dalam sisi kehidupan lainnya
seperti, ilmu pengetahuan, urusan kenegaraan dan teoriteori tentang alam.
Dominasi gereja menjadikan manusia tidak memiliki gairah hidup, karena gereja
mendoktrin bahwa tugas manusia hanyalah berdoa dan berdoa untuk selalu ingat
akan kematian (momento mori), bahwa besok mereka akan mati.
Hal ini menjadikan kebebasan berpikir berdasarkan
akal dan logika terabaikan, semua kebenaran yang datangnya dari gereja harus diterima
tanpa boleh dibantah, seperti teori yang dikeluarkan oleh gereja yang
mengatakan bahwa bumi ini datar dan berujung, matahari mengelilingi bumi
(geosentris). Puncak dari kekuasaan gereja yang tidak terbatas (absolutely power) adalah dengan dikeluarkannya surat penebusan dosa
(indulgensia), setiap orang akan terbebas dari dosa setelah menyerahkan
uang kepada gereja untuk membeli surat tersebut.
Awal abad ke-15 Eropa memasuki sebuah fase baru yang
mampu menggantikan dominasi gereja dalam kehidupan, yang dikenal dengan sebutan
abad Renaissance (Kelahiran Kembali), maksudnya adalah lahirnya kembali
peradaban Yunani dan Romawi Kuno. Peradaban yang terjadi sekitar tahun 1500 SM,
dengan ciri kehidupan yang memberikan kebebasan berpikir kepada setiap orang
untuk mengungkapan pendapatnya terhadap fenomena-fenomena alam, sosial, dan
politik.
Pada abad ini lahir filsuf-filsuf ternama seperti Plato, Socrates, Aristoteles, Descrates dan lainnya. Adanya keinginan untuk kembali seperti masa
peradaban Yunani dan Romawi Kuno, mendorong keberanian untuk melakukan
perlawanan terhadap dominasi gereja yang dianggap sudah tak masuk akal.
2. Penemuan-Penemuan Baru pada Masa
Renaissance
Abad Renaissance ditandai dengan bermunculan
sejumlah ilmuwan dan filsuf yang menentang doktrin gereja terutama tentang ilmu
bumi. Mereka menganggap bahwa pusat dunia bukan lagi Tuhan, melainkan manusia.
Manusialah yang berhak dan harus menentukan masa depannya sendiri dan tidak menyerah
pada takdir. Sebagai makhluk yang berakal, seyogyanya manusia harus mampu
menaklukkan dunia beserta isinya.
3. Konstantinopel Dikuasai oleh Kesultanan
Usmani Turki
Pada tahun 1453, Sultan Usmani Muhammad II yang
bergelar ”Al-Fatih” (Sang Penakluk) menyerang Konstantinopel. Ibukota pun
berpindah dari Andrianopel ke Konstantinopel atau disebut juga Istambul yang
berarti “Tahta Islam”. Dengan dikuasainya Konstantinopel ini berarti
berakhirlah riwayat kekaisaran romawi. Dengan demikian, pusat perdagangan
rempah-rempah di Instambul dikuasai oleh para pedagang Islam.
Bagi masyarakat Eropa, rempah-rempah merupakan kebutuhan
vital. Jatuhnya kota Konstantinopel menyebabkan harga rempah-rempah melambung
tinggi. Untuk itu , tidak ada jalan lain bagi bangsa-bangsa Eropa kecuali
berusaha mencari barang berharga itu (rempah-rempah) langsung dari sumbernya, yaitu
Dunia Timur, khususnya Maluku yang dikenal sebagai The Spice Island, nasib perdagangan orang-orang Eropa bergantung
pada Usmani.
Kota ini merupakan jalur perdagangan antara Timur
dengan Barat, dan merupakan gerbang pedagang Eropa untuk memasuki Asia. Adanya
kontak perdagangan yang baru ini, secara tak langsung membuka mata orang Eropa
terhadap perkembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan kaum muslim. Dari sinilah
terjadi silang kebudayaan dan iptek.
Untuk selanjutnya, orang-orang Eropa banyak
menyerapperadaban muslim untuk dikembangkan di kampung halaman masing-masing.
Dan, sekitar abad ke-16, orang-orang Eropa mampu menjelajah hingga ke timur
Asia dan membuka kolonikoloni dagang di sana. Dikuasainya Konstantinopel, pusat
perdagangan di sekitar laut tengah dikuasai oleh para pedagang Islam sehingga
para pedagang Eropa mengarungi Samudera Atlantik dan Samudera Hindia yang belum
dikuasai oleh kerajaan Islam.
Orang-orang Portugis mengalihkan rute pelayaran samudera
dengan melewati pantai barat Afrika,ujung Afrika, timur Afrika terus ke
samudera Hindia dan sampailah ke Malaka dan Maluku.Hasil pelayaran ini nanti
diikuti oleh pelayar-pelayar lain dari eropa.Inilah salah satu sebab awal
terjadinya praktik kolonialisme dan imperialisme bangsa-bangsa Eropa atas
negerinegeri di Asia dan Afrika.
4. Semangat Gold, Gospel, and Glory dan Pencarian Rempahrempah
Latar belakang kedatangan orang-orang Eropa ke Dunia
Timur juga didasari oleh adanya semangat 3G, Gold, Glory, Gospel, yakni semangat
mencari kekayaan ekomoni (emas), kejayaan politik, dan menyebarkan agama
Kristen. Reconguesta adalah semangat penaklukan terhadap orang-orang yang
berbeda keyakinan mereka.melalui Renconguesta semangat gospel semakin kuat hingga
semangat penaklukan terhadap orang-orang atau bangsabangsa yang menghalangi
tujuan mereka.
Dalam hal ekonomi, bangsa-bangsa Barat memang membutuhkan
barang-barang yang tidak terdapat di negeri asalnya, dan itu adalah
rempah-rempah. Rempah-rempah seperti merica, lada, sangat diperlukan untuk
kebutuhan dapur dan perut. Rempahrempah ini merupakan bahan pengawet makanan,
terutama daging hewan, dan penghangat tubuh bagi mereka yang bermusim dingin dan
salju. Di samping fungsi biologisnya, ternyata rempah-rempah pun sangat
berfungsi ekonomis yang bila diperjualbelikan bisa menghasilkan keuntungan yang
melimpah-ruah.
Setelah mengetahui bahwa Dunia Timur, terutama Asia Tenggara
yang tropis, merupakan gudang rempah-rempah, segeralah orang-orang Eropa
berlomba-lomba mendatanginya dan bila perlu mereka akan memonopoli perdagangan
di daerah tersebut lalu mendirikan kantor-kantor dagang yang dilengkapi oleh
benteng militer dan pasukan bersenjata. Mereka, yang tadinya membeli
rempah-rempah tersebut dari tangan kedua, yakni dari pedagang-pedagang
Timur-Tengah, India, dan Cina, maka berinisiatif untuk langsung datang saja ke
tempat asal rempahrempah tersebut agar harga pembelian lebih murah karena membeli
langsung dari sumbernya.
Tak hanya Portugis dan Belanda, orang-orang Inggris
dan Spanyol pun ikut serta dalam persaingan menguasai Asia Timur, Indocina, dan
Indonesia. Dengan menguasai salah satu bandar (pelabuhan) maka bangsa Eropa
akan menjual rempah-rempah tersebut di pasaran internasional dengan harga
tinggi.
5. Adanya Sejumlah Penjelajah Samudera yang
Menemukan Rute Baru Jalur Perdagangan
Adanya teori bahwa bumi ini bulat merangsang para
pelaut dan pedagang untuk lebih berani menjelajahi tempat-tempat yang asing.
Seiring dengan perkembangan teknologi perkapalan, muncullah sejumlah pelaut
ulung yang dengan gagah-berani mengarungi samudera dan lautan luas yang
sebelumnya tak pernah dilalui pelaut atau pedagang lain.
Banyak di antara mereka yang dibiayai oleh pihak
kerajaan, dan bila mereka datang dengan kabar gembira karena berhasil
“menemukan benua baru” maka raja atau ratu bersangkutan akan memberikan mereka
hadiah dan kedudukan karena dianggap berjasa telah membuat bangsa dan negaranya
dikenal dan disegani bangsabangsa Eropa lain.
Versi materi oleh Triyono Suwito dan Wawan Darmawan
0 komentar:
Post a Comment