Versi materi oleh Triyono Suwito dan Wawan Darmawan
Kebangkitan nasionalisme yang muncul di benua Asia
dan Afrika secara tak langsung berkaitan erat dengan kebangkitan nasional di
Indonesia. Atas dasar kesamaan nasib, sama-sama dijajah bangsa Barat, bangsa
Jepang, Cina, Mesir, India-Pakistan, Turki melalui perjuangan masing-masing
mampu memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Melihat kenyataan tersebut,
timbullah kesadaran dan rasa percaya diri untuk bangkit melawan penjajahan
melalui organisasi sosial-politik.
Kebangkitan Bangsa Turki
Bangsa Turki merupakan bangsa yang berasal dari Asia
Tengah. Islam masuk ke Turki pada masa kekuasaan Bani Umayyah dan Abassiyah.
Berdirinya Kerajaan Usmani (Ottoman) terjadi ketika berlangsungsnya pergolakan
antara Dinasti Seljuk Turki dengan pasukan Mongol pada tahun 1290. Berkembangan
dengan pesat karena memiliki tentara Yanisari yang
merupakan tentara andal dengan didikan khusus. Mereka berasal dari anak-anak
Kristen.
Pada 1453 Konstantinopel, ibukota Romawi Timur jatuh
ke tangan Turki. Puncak kebesaran Turki terjadi pada masa pemerintahan Raja Sulaiman I (1520 – 1566), yang daerah kekuasaannya meliputi
Asia Barat, Asia Tengah, Persia, Balkan, Rusia Selatan, dan seluruh pantai
utara Afrika dari Somalia sampai Aljazair.
a. Kemunduran
Kekuasaan Usmani-Ottoman
Turki mengalami kemunduran karena munculnya perang
saudara yang saling berebut kekuasaan. Sehingga pada abad ke-19 mendapat
julukan The Sick Man from
Europe, karena daerah kekuasannya
semakin lama semakin tidak terurus yang memberikan kesempatan untuk
memerdekakan diri.
b. Lahirnya
Gerakan Nasionalisme Turki
Diawali dengan munculanya gerakan Turki Muda, yang dipimpin oleh Kemal Pasha, Rashid Pasha, Fuad, Mamik Kemal, dan Ali Pasha.
Lahir sebagai reaksi terhadap Sultan Hamid II yang absolut. Sifat gerakannya
sangat revolusioner.
Ketika Turki kalah dalam perang di Balkan maka
gerakan Turki Muda mengadakan kudeta tahun 1913, yang dipimpin oleh Anwar Bey. Pemerintah dipagang oleh Anwar Bey, sedangkan Sultan hanya
sebagai lambang yang hanya mengurusi kegamaan.
Dalam Perang Dunia I Turki memihak pada Jerman
karena berselisih dengan Rusia yang menjalankan Politik Air Hangat. Terjadilah perang di Dardanella antara Turki dengan
Sekutu. Dardanella dapat dipertahankan oleh Turki, di bawah komando Kemal
Pasha, yang disebut Pahlawan Gallipoli.
Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Kemal Pasha
menjadi Presiden Republik Turki. Programnya adalah untuk memodernkan Turki
dengan program-program:
(1) menyusun UUD baru;
(2) melaksanakan ekonomi Etatisme, yaitu produksi yang menyangkut kepentingan rakyat
banyak diatur pemerintah dan swasta tetap diberi peranan;
(3) huruf Arab diganti oleh huruf Latin;
(4) melaksanakan pemerintahan sekuler (tempat ibadah
hanya sebagai pusat kegiatan agama);
(5) pengadilan agama dilarang dan diganti dengan system
pengadilan modern.
(6) dilarang poligami;
(7) pakaian tradisional diganti dengan pakaian
barat;
(8) setiap orang diwajibkan memiliki nama keluarga
Salah satu perubahan yang paling mendasar yang
dilakukan oleh Mustafa Kemal adalah dihilangkannya peranan agama dalam kehidupan
kenegaraaan dan kehidupan keseharian. Pemakaian huruf Arab digantikan dengan
huruf Latin, bahkan bunyi adzan pun diubah ke dalam bahasa setempat.
Perubahan-perubahan tersebut memang mempengaruhi Turki, namun perubahan itu
juga menyakiti umat Islam yang ingin mempertahankan agamanya menjadi prinsip
hidup.
Setelah Kemal Ataturk meninggal pada 1938,
digantikan oleh Ismet Inonu. Pada waktu itu timbul perlawanan dari kaum intelektual
Islam. Mereka menentang moderenisasi ala Barat. Dalam PD II, Turki tidak
melibatkan diri. Namun, menjelang usainya perang Turki bergabung dengan Amerika
Serikat. Uni soviet menuntut sebagian wilayah Turki sebelah barat dan meminta izin
Turki untuk mendirikan pangkalan militernya di sepanjang teluk.
Untuk mengatasinya Turki meminta bantuan militer Amerika
Serikat dan sebagai imbalannya, Amerika Serikat mendapat izin mendirikan
pangkalan militer. Setelah Perang Dunia II selesai, para pemimpin Turki
berusaha memodifikasi konsep pembaharuan Kemal Pasha dengan cara menggali
nilai-nilai Islam sambil tetap menentang imperialisme Barat.
Pada 1950 diadakan pemilihan anggota parlemen.
Partai Demokrat berhasil mengalahkan Partai Republik yang didirikan Kemal
Ataturk. Dengan kemenangan ini Celal Bayar duduk
sebagai presiden dan Adnan Menderes sebagai perdana menteri. Sepuluh tahun kemudian
timbul kekacauan politik di dalam negeri yang menyebabkan kelompok militer
turun tangan dan mengambil alih kendali kekuatan.
Kebijaksanaan Bayar dianggap terlalu jauh menyimpang
dari prinsip-prinsip dasar yang diletakkan oleh Ataturk. Adnan Menderes
diganjar hukuman gantung dan Presiden Bayar dihukum seumur hidup, namun akhirnya
dibebaskan.
Tahun 1961 Turki memberlakukan konstitusi baru untuk
pertama kali Turki mengadakan pemilihan umum yang bebas. Sekalipun tidak
berhasil mendapat suara mayoritas, Partai Republik berhasil memenangkan pemilihan
ini. Tahun 63 Yunani mengklaim Siprus sebagai wilayahnya. Akibatnya timbul perselisihan
dengan Turki. Perang dapat dihindari setelah PBB turun tangan.
Namun, setahun kemudian Yunani mengirimkan tentaranya
ke Siprus dan mendirikan pemerintahan sendiri, sehingga menyebabkan pertempuran
dengan tentara Turki. Tahun 1978 embargo ini dicabut. Menjelang tahun 1980
timbul lagi kerusuhan politik di dalam negeri yang menyebabkan kalangan militer
mengambil alih lagi kekuatan politik. Konstitusi baru diberlakukan lagi tahun
1982. Setahun kemudian Turki mengadakan pemilu yang akhirnya dimenangkan oleh
Partai Mother Land.
0 komentar:
Post a Comment