Contoh Macam Jenis Candi candi di Luar Jawa - Adalah Selain di Jawa Tengah dan Timur,
candi-candi banyak bertebaran di Sumatera, Jawa Barat, dan Bali. Candi-candi
yang terdapat di Sumatera bercorak Mahayana. Hampir seluruhnya peninggalan Sriwijaya.
Bahan bangunannya terbuat dari bata merah, bukan batu andesit seperti di Jawa.
Candi-candi di Bali dan Jawa Barat bercorak Hindu.
a) Komplek Candi Muara Takus, Riau
Komplek Candi Muara Takus didirikan
semasa Sriwijaya, terletak di antara Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri, Riau,
Jambi, Sumatera. Dalam komplek ini ada beberapa candi: Candi Tua, Candi Bungsu,
Candi Mahligai, Candi Palangka.
b) Komplek Candi Padas di Tampaksiring,
Bali
Komplek Candi Padang Lawas ini terletak
di Gunung Kawi, daerah Tampaksiring, Bali. Candi ini didirikan sebagai makam
Raja Bali yang bernama Anak Wungsu, putera terakhir Raja Udayana. Jadi,
Anak Wungsu adalah adik dari Airlangga, Raja Medang Kamulan. Anak Wungsu mulai
memerintah pada 1049. Semasa pemerintahnnya, Anak Wungsu meninggalkan 28 buah
prasasti. Oleh rakyatnya, ia dianggap penjelmaaan Dewa Wisnu karena ia penganut
Hindu-Waisnawa.
c) Komplek Candi Muara Jambi
Komplek Candi Muara Jambi didirikan
semasa Kerajaan Melayu. Komplek candi terdiri atas 12 bangunan yang
memperlihatkan corak Buddha Mahayana.
d) Komplek Candi Gunung Tua (Biaro
Bahal) di Padang Lawas
Komplek Candi Gunung Tua terletak di
Padang Lawas, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Di lokasi ini pernah ditemukan
sisa-sisa biara (wihara) Buddha dan sebuah arca Lokananta dengan arca Dewi Tara
yang memuat tulisan dalam bahasa Batak. Arca tersebut dibaut oleh seniman
bernama Surya tahun 1042.
Komplek candi ini terdiri atas
biara-biara yang letaknya berjauhan. Dari tulisan-tulisan yang ditemukan,
diketahui bahwa pembuat biara ini adalah penganut Tantrayana. Oleh orang Tapanuli
candi ini disebut “Biaro Bahal”. Biaro Bahal I, II, dan III saling berhubungan
dan terletak dalam satu garis lurus. Biaro Bahal I adalah yang terbesar;
kakinya berhiaskan papan-papan di sekelilingnya dan berukiran tokoh Dyaksa
berkepala hewan sedang menari-nari. Agaknya, penari-penari tersebut memakai topeng
hewan, seperti yang sering terdapat pada upacara ritual di Tibet sekarang. Pada
Biaro Bahal II pernah ditemukan arca Heruka, tokoh raksasa dalam Buddha
Mahayana sekte Bajrayana atau Tantrayana. Heruka tersebut berdiri di atas jenazah
dalam sikap menari, tangan kanannya memegang tongkat. Pada Biaro Bahal III
terdapat ukiran bermotif daun.
e) Candi Cangkuang
Candi Cangkuang terletak di Kabupaten
Leles, Garut, Jawa Barat. Tinggi candi 8,5 m, kaki bangunan berukuran 4,5 x 1,5
m. Di dalam candi terdapat patung Dewa Siwa setinggi 40 cm. Ini berarti:
pembuat candi ini adalah pengikut Hindu-Siwa. Diduga, Candi Cangkuang ini
dibangun pada abad ke-8 M. Namun, belum ada kepastian tentang siapa yang
mendirikannya. Diperkirakan candi ini ada kaitannya dengan Kerajaan Sunda atau
Galuh atau Kendan.
Selain Candi Cangkuang, ada pula situs
yang ditemukan di Bojong Menje, Cicalengka, Kabupaten Bandung. Para ahli
memperkirakan situs Bojong Menje ini merupakan peninggalan Hindu dan usianya
diduga lebih tua dari Candi Cangkuang. Sebagian sejarawan menganggap keberadaan
Candi Bojong Menje ini ada hubungannya dengan Kerajaan Kendan dan Sunda
Pajajaran.
Versi maateri oleh Triyono Suwito dan Wawan Darmawan
0 komentar:
Post a Comment