Tahapan Integrasi Sosial - Sebuah proses sosial dalam masyarakat selalu memiliki tahapan-tahapan tertentu yang harus dilalui. Begitu pula pada integrasi sosial. Tahapan-tahapan yang ada dalam integrasi sosial adalah tahap akomodasi, kerja sama, koordinasi, dan asimilasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama pada pembahasan berikut ini.
1) Tahap Akomodasi
Tentu kamu masih ingat mengenai proses interaksi social yang telah kamu pelajari bukan? Pada pembahasan tersebut kita mengenal akomodasi sebagai salah satu bentuk proses interaksi sosial yang bersifat menyatukan masyarakat (asosiatif). Namun, tidak salah jika kita mengulas kembali apakah akomodasi itu.
Akomodasi adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat dua atau lebih individu atau kelompok yang berusaha untuk saling menyesuaikan diri, tidak saling mengganggu dengan cara mencegah, mengurangi, atau menghentikan ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada, sehingga tercapai kestabilan (keseimbangan).
Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara dua kelompok atau individu, mencegah terjadinya suatu pertentangan secara temporer, memungkinkan terjadinya kerja sama di antara individu atau kelompok sosial, serta mengupayakan peleburan antara kelompok sosial yang berbeda (terpisah), misalnya melalui perkawinan campur (amalgamasi).
Dengan akomodasi, kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multikultural seperti masyarakat kita ini, dapat hidup berdampingan secara damai tanpa menimbulkan perpecahan. Selain itu juga memungkinkan terjadinya kerjasama di antara kelompokkelompok sosial yang yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini karena di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat dapat saling menyesuaikan diri satu sama lain. Dengan demikian akan mendorong lahirnya integrasi dalam masyarakat tersebut.
2) Tahap Kerja Sama
Kerja sama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok. Kerja sama dapat menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi sosial. Kerja sama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Menurut Charles H. Cooley, kerja sama akan timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk mencapai kepentingankepentingan bersama.
Kerja sama di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam integrasi sosial. Mengapa? Dengan kerja sama berarti kelompokkelompok sosial yang berbeda itu saling menyesuaikan diri, melengkapi, membutuhkan, serta tidak memaksakan kehendak masing-masing yang dapat menimbulkan prasangka-prasangka yang memicu lahirnya konflik dalam masyarakat. Kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural saling bekerja sama melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Misalnya dengan melakukan joint venture atau koalisi. Dalam koalisi terdapat kombinasi
3) Tahap Koordinasi
Kerja sama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multicultural harus dikoordinasi agar lebih terarah dan bisa mencapai tujuan demi kebaikan bersama. Lalu apakah koordinasi itu?
Koordinasi adalah pengaturan secara sentral untuk mencapai integrasi dengan mempersatukan individu maupun kelompok agar tercapai keseimbangan dan keselarasan dalam hubungan di masyarakat. Dalam organisasi kemasyarakatan, koordinasi merupakan factor yang paling dominan. Tanpa koordinasi, suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan baik, mengingat organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari orangorang dengan sifat dan kepribadian yang berbeda-beda. Dengan demikian kelancaran jalannya organisasi ditentukan faktor pendekatan antaranggotanya. Proses koordinasi mencakup berbagai aspek kemasyarakatan, seperti aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, dan lain sebagainya.
‘
4) Tahap Asimilasi
Kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural setelah tahap koordinasi akan tercapai atau tercipta suatu pemahaman bersama, sehingga di antara kelompok-kelompok tersebut dapat saling menyesuaikan diri. Proses ini disebut dengan asimilasi. Asimilasi adalah sebuah proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaanperbedaan yang terdapat di antara orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
Menurut Koentjaraningrat, proses asimilasi akan terjadi apabila berikut ini.
a) Ada kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaannya.
b) Saling bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang cukup lama.
c) Kebudayaan dari kelompok-kelompok tersebut masing-masing mengalami perubahan dan saling menyesuaikan diri.
Dalam asimilasi ini terdapat faktor-faktor yang dapat mendorong maupun menghambat terjadinya asimilasi di antara kelompok-kelompok sosial yang berbeda. Adapun beberapa faktor yang dapat mempermudah atau mendorong terjadinya asimilasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a) Toleransi, keterbukaan, saling menghargai, dan menerima unsur-unsur kebudayaan.
b) Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi yang dapat mengurangi adanya kecemburuan sosial.
c) Sikap menghargai orang asing dengan kebudayaannya.
d) Sikap terbuka dari golongan penguasa.
e) Adanya perkawinan campur dari kelompok yang berbeda (amalgamation).
f) Adanya musuh dari luar yang harus dihadapi bersama.
Sementara itu, beberapa faktor yang dapat menghambat atau memperlambat terjadinya asimilasi adalah sebagai berikut.
a) Perbedaan yang sangat mencolok, seperti perbedaan ras, teknologi, dan perbedaan ekonomi.
b) Kurangnya pengetahuan terhadap kebenaran kebudayaan lain yang sedang dihadapi.
c) Kecurigaan dan kecemburuan sosial terhadap kelompok lain.
d) Perasaan primordial sehingga merasa kebudayaan sendiri lebih baik dari kebudayaan bangsa atau kelompok lainnya.
Melalui asimilasi, kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, sehingga masing-masing kelompok sosial itu berubah dan saling menyesuaikan diri. Dengan demikian integrasi dalam masyarakat akan tercipta.
Versi materi oleh Bondet Wrahatnala
Versi materi oleh Bondet Wrahatnala
0 komentar:
Post a Comment